Susu kuda liar Bima Pulau Sumbawa NTB begitu terkenal seantero
Nusantara dipercaya mampu menyembuhkan beberapa penyakit membuatnya terkenal,
di Bima Nusa Tenggara Barat bukan hanya terkenal dengan Susu Kuda Liarnya tapi
juga terkenal dengan Tradisi pacuan kudanya, Lapangan Pacuan kuda terletak di
Desa Panda Kecamatan Palibelo untuk wilayah Kabupaten Bima, Sedangkan Untuk
Wilayah Kota Bima Terletak di Kelurahan Sambinae Kecamatan Rasanae Barat Kota
Bima.
Tradisi
pacuan kuda sudah berjalan ratusan tahun, Acara “Pacoa jara” (Pacuan Kuda,
Bahasa Bima) ini sudah menjadi kegiatan rutin dan tradisi masyarakat serta
sudah di lakoni turun temurun hingga sampai saat ini. Pacuan Kuda juga
merupakan satu dari sekian banyak agenda wisata andalan Bima.
Dibawah terik matahari yang sangat panas biasanya acara ini berlangsung, hawa cemas dan bimbang pun muncul di benak penonton, bagaimana tidak, melihat dengan gagahnya joki cilik yang berumur 5 tahun keatas duduk tegap diatas kuda yang sudah disiapkan untuk berpacu kecepatan, dengan kondisi pengamanan tubuh yang sangat minim, sepertinya juki tetap tampil berani dan tak menyurutkan niat mereka untuk bertanding di lapangan pacuan yang sudah disiapkan.
Tanda perlombaan dimulai biasanya disambut hamburan debu, yang
diderapkan puluhan kaki kuda yang masuk kedalam arena pacu. Dengan menunggu
aba-aba para juki pun bersiap diri untuk berpacu adrenalin dengan peserta
lainnya, dengan denyut nadi sang juki dan bersama dengus nafas kuda pacuannya,
para pesarta pun melakukan pemanasan terlebih dahulu, baru setelah itu pacuan
pun berlangsung. Beberapa kali penonton terpekik menyaksikan aksi sikut para
joki. Kuda sengaja didekatkan hingga bersinggungan dengan kuda lain, tujuannya
memang menghalangi laju lawan. Sesekali mereka kehilangan keseimbangan, melorot
ke samping, namun dengan sigap kembali ke posisi semula sampai pertandingan
berakhir.