MENGENAL SUSU KUDA LIAR SUMBAWA
Produk susu kuda liar identik dengan Pulau Sumbawa, namun tidak semua yang mengenal identitas tersebut memahami secara utuh mengenai susu kuda liar itu sendiri.
"Kuda liar diambil susunya? Rasanya mustahil. Apa yang memerah tidak disepak?," demikian pertanyaan yang disampaikan Wahyudi Prihandono, pria asal Jawa Tengah, ketika pertama kali berkunjung ke Pulau Sumbawa.
Rasa penasaran itu akhirnya terjawab setelah menyaksikan proses pemerahan susu kuda liar di Pulau Sumbawa. Pulau Sumbawa di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan daerah yang sudah lama dikenal sebagai penghasil ternak, seperti sapi, kerbau, dan kuda. Sebagian besar masyarakat Pulau Sumbawa umumnya memiliki mata pencaharian sebagai peternak, khususnya kuda.
Pulau itu sebagian besar merupakan dataran tinggi dan berbukit-bukit tandus dengan curah hujan rendah. Kawasan itu hanya ditumbuhi rumput serta tanaman perdu yang dikenal sebagai sabana, sehingga kawasan ini sangat cocok untuk pengembangan peternakan. Usaha peternakan yang dilakukan masyarakat di Pulau Sumbawa tidak dengan cara mengandangkan ternak mereka. Hewan dibiarkan berkeliaran di padang penggembalaan yang luas.
Padang penggembalaan berjajar mulai kota di ujung barat Sumbawa hingga kota di ujung timur Bima. Sepanjang mata memandang, di seberang kanan maupun kiri jalan yang terlihat padang penggembalaan.
Hewan ternak mencari makan sendiri. Makanan yang dikonsumsi pun sangat beragam. Tidak jarang kuda yang memakan tumbuhan beracun atau binatang berbisa. Karena keragaman makanan yang dikonsumsi itulah, menurut sejumlah orang yang paham dunia pengobatan, yang membuat perbedaan susu kuda liar dari Pulau Sumbawa dengan susu lainnya.
Jenis kuda yang dikembangkan adalah kuda sumbawa. Kuda-kuda itu umumnya digunakan untuk angkutan cidomo, kuda pacuan, dan ternak potong. Populasi kuda di Sumbawa diperkirakan tidak kurang dari 73 ribu ekor.
Komoditi ternak kuda umumnya dipasarkan di pasar lokal dan sebagian kecil dipasarkan ke luar daerah, terutama Jawa Timur. Sedangkan kuda penghasil susu masih merupakan hewan khusus dan sebagian besar terdapat di Kabupaten Sumbawa, Dompu, dan Bima.
Kuda-kuda yang diternak tersebut akan dikumpulkan saat dibutuhkan, utamanya pada musim tanam tiba. karena dapat mengganggu memakan tanaman para petani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar